HOT SITE CLICK HERE ORANG YANG TERPEDAYA OLIH AMALANNYA SENDIRI | Islam For All
Breaking News
Loading...
Wednesday, January 1, 2014

ORANG YANG TERPEDAYA OLIH AMALANNYA SENDIRI







(Al Kahfi 18:103-108)

Terjemahannya:

(103)  Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?

(104) Iaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

(105) Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu pernilaian bagi (amalan) merreka pada Hari Kiamat.

(106)  Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayatKu dan rasul-rasulKu sebagai olok-olok

(107)  Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal salih bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.

(108)  Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.

Tafsiran Ayat:

Katakanlah wahai Muhammad: Adakah aku khabarkan kepada kamu tentang orang yang paling merugi amalannya?

Pada asalnya perintah ini ditujukan kepada orang-orang awal daripada Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) yang ingkar terhadap ajaran yang dibawa olih Nabi Muhammad (sallallahu alayhi wasalam).

Tetapi sesuai dengan kaedah ilmu tafsir:

Mafhumnya: Segala pengajaran yang terkandung di dalam Al-Quran adalah seumum lafaz itu, bukan khas untuk orang-orang yang karenanya ayat Al-Quran itu diturunkan.

Atas dasar kaedah ini, maka ayat ini ditujukan kepada semua manusia, lebih-lebih lagi terhadap orang-orang yang mendakwa penganut ajaran Nabi Muhammad (sallallahu alayhi wasalam). Jadi maksud ayat:

Wahai Muhammad, katakanlah kepada seluruh manusia: Adakah aku khabarkan kepada kamu tentang orang yang paling merugi amalannya secara total?

Siapakah mereka itu? Allah SWT menjelaskannya pada ayat berikut iaitu: mereka itu ialah orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

Menurut Imam Ibnu Kathir dalam tafsirnya (II/438): Mereka adalah semua orang yang beribadat kepada Allah tetapi tidak mengikut jalan yang disyariatkan, mereka menyangka amalan mereka diterima, padahal mereka keliru, amalan merreka sebenarnya ditolak olih Allah SWT.

Mereka inilah yang dimaksudkan olih ayat 23 surah Al-Furqan:

Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.

Mereka adalah golongan yang menyangka bahwa amalan merekalah yang paling baik, amalan merekalah yang diterima olih Allah. Padahal jika diteliti amalan demi amalan mereka tidak memenuhi syarat-syarat amal yang makbul.

Sebagaimana kita ketahui bahwa syarat amal yang makbul dan selanjutnya berhak mendapat ganjaran di akhirat nanti ada dua iaitu:

Ikhlas iaitu beribadah kepada Allah dengan iman yang mantap dan tidak bercampur dengan syirik sedikitpun walaupun syirik yang kecil seperti riak.

Ittiba’ur Rasul iaitu mengikuti panduan amalan Nabi Muhammad SAW tanpa berbuat bid’ah atau mengada-adakan cara ibadah yang baru.
Maksudnya: 
Barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang salih dan janganlah ia mempersekutukan seoarng pun dalam beribadah kepada Tuhannya.
Menurut Imam Ibnu Kathir dalam tafsirnya ( II / 440 ): Ayat ini mengandungi dua rukun amal yang makbul iaitu beramal bersesuaian dengan petunjuk Rasulullah dan beramal dengan ikhlas semata-mata karena Allah.

Allah SWT selanjutnya menyebut apakah penyebab maka amal mereka tidak diterima olih Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang ingkar pada ayat-ayat Allah dan pertemuan denganNya. Maksudnya: Mereka tidak meyakini ayat-ayat Allah samada ayat-ayat Al-Quran ataupun ayat-ayat di di alam yang nyata ini (segala ciptaan Allah seperti langit, bumi, banjir, gempa bumi dsbnya) yang menunjukkan akan ketauhidan Allah Yang Maha Esa.

Begitu juga dengan malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya dan hari akhirat. Mereka tidak meyakini sepenuhnya bahwa segala cara ibadah yang diajarkan olih Rasul sahaja yang akan diterima olih Allah. Ini terbukti daripada sikap sesetengah manusia yang menolak hadis-hadis yang sahih hanya karena terlalu ta’sub dengan ajaran gurunya.

Kalau mereka benar-benar meyakini akan hari pertemuan dengan Allah untuk menerima ganjaran daripada sisiNya, niscaya mereka tidak akan menolak apa saja ajaran yang berasal daripada Rasulullah (sallallahu alayhi wasalam), apalagi sampai menuduh orang yang mengikuti sunnah Nabi sebagai puak yang sesat. Ini karena syarat amal yang berhak mendapat ganjaran daripada sisiNya, antaranya ialah mesti mengikuti cara Rasulullah.

Merekalah orang-orang yang dihapus amal-amal mereka. Tidak dinilai sedikitpun. Mengapa amal mereka tidak dinilai? Menurut Syekh Abdul Rahman Nashir As-Sa’dy dalam tafsirnya Taisir Al-Karim Al-Rahman Fii Tafsir Kalam Al-Mannan (V/83). Amalan mereka tidak dinilai atau ditimbang karena faedah timbangan ialah untuk menentukan manakah yang lebih berat antara yang baik dengan yang buruk. Sedangkan mereka tidak memiliki kebaikan karena amalan mereka tidak memenuhi syarat. Seolah-olah mereka tidak mempunyai apa-apa kebaikan. Bahkan mereka akan dihina di khayalak ramai dan akan diazab.

Demikianlah balasan mereka iaitu dihapuskan amalan mereka, tidak dinilai sedikitpun. Ini adalah disebabkan karena kekufuran mereka terhadap ayat-ayat Allah dan sikap mereka yang suka memperolok-olok dan mempersenda guraukan ayat Allah dan ketetapan RasulNya (di antaranya: sikap mereka yang terlalu ta’sub dan fanatik dengan ajaran gurunya sehingga sanggup menolak hadis-hadis yang sahih).
Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang salih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.

(Al-Kahfi 18:110)
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.
(Al-Furqan 25:23)

Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air olih orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. Dan di dapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal yang cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitunganNya. (An-Nur 24:39)

Padahal sepatutnya, terhadap ayat-ayat Allah dan syariat RasulNya mestilah kita ikuti sepenuhnya tanpa membangkang sedikitpun. Kita mestilah ta’zim dan menghormati sepenuhnya dan melaksanakannya semaksima mungkin.

Golongan di atas tadi telah berbuat sebaliknya, maka keadaan yang mereka dapati juga akan terbalik pula. Menyangka selama ini apa yang dibuat adalah baik dan dapat membawa faedah, tetapi sebaliknya bukan saja tidak dinilai sedikitpun amalannya malah azab akan mereka perolihi.

Golongan inilah barangkali yang dimaksudkan olih Rasulullah SAW:
Mafhumnya: Akan didatangkan seorang lelaki yang gemuk pada hari Kiamat yang tidaklah berat timbangannya di sisi Allah melainkan sama dengan berat sayap nyamuk. (Hadis Sahih Riwayat Bukhari)
Setelah menjelaskan tentang ke mana akan berakhirnya nasib orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah dan ajaran RasulNya, berikut ini dijelaskan pula ganjaran dan nasib orang-orang beriman dan beramal salih.

Sesungguhnya orang-orang beriman kepada Allah dan RasulNya, mereka membenarkan RasulNya dan segala ajaran yang dibawanya, dan mereka beramal salih sesuai dengan yang disyari’atkan dan ikhlas semata-mata mengharapkan keredhaan Allah. Bagi mereka disediakan surga Firdaus iaitu surga yang paling tinggi derjatnya. Mereka akan berada kekal abadi di dalamnya.

Wasallam.

0 comments:

Post a Comment







Think Positive, Think Islam For All | Something that seems to break the laws of science that makes you think only Allah could have done it | AllahuAkbar | الله أكبر


Copyright © 2014 Islam For All All Right Reserved